Informasi mengenai daun ini termaktub dalam al-Qur’an dan Hadits nabi: Surat AS-SABA ayat 16, yang artinya sebagai berikut: ”Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon sidr.”(Q.S. As-Saba,16). Surat Al-Waqi’ah ayat 28, yang artinya sebagai berikut: “Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri.” (Q.S. Al-Waqi’ah,28). “Dari Aisyah ra bahwa Asma binti Syakal ra bertanya kepada Rasulullah SAW tentang mandi haid, maka beliau bersabda: Salah seorang diantara kalian (wanita) mengambil air dengan sidrahnya (daun pohon bidara) kemudian dia besuci dan membaguskan bersucinya……” (H.R Muslim) Ibnu Katsir saat menafsirkan surah al-Baqarah, ayat 102 yang bercerita mengenai fitnah syetan kepada nabi Sulaiman menyebutkan bahwa untuk mengobati sihir, sebaiknya kita mengambil 7 helai daun bidara, kemudian ditumbuk halus, lalu dicampurkan tumbukan daun tersebut dengan air, dan dibacakan ayat kursi. Air tersebut kemudian diminumkan kepada si penderita sebanyak 3x teguk, dan dipakai untuk mandi, maka mudah-mudahan akan sembuh sihirnya. Diutamakan pula untuk membaca surat al-Falaq dan ayat-ayat lain yang bisa mengusir syetan. Selain kegunaan yang telah disebutkan diatas, daun ini juga umum dipakai dalam prosesi pemandian jenazah dalam tradisi umat Islam dulu. Selepas menghilangkan najis dari tubuh mayat, jenazah akan dimandikan tiga kali. Yang pertama dengan air yang dicampur daun bidara. Daun ini berkhasiat sebagai disinfektan membunuh bakteri sekaligus juga sebagai deodorant yang dapat menghilangkan bau tak sedap. Daun bidara juga bisa digunakan untuk masker kecantikan. Mengatasi gangguan perut serta untuk menetralisir kadar gula darah pada penderita diabetes. Jika digunakan untuk kecantikan, daun bidara yang sudah dalam bentuk bubuk dicampurkan dengan air panas, setelah itu dilulurkan ke wajah. Sementara bagi gangguan perut dan diabetes, caranya daun bidara dicampur air panas dan diminum sebanyak satu kali sehari. Salah satu ikhtiar yang diusahakan di Darussyifa’ ialah rawatan menggunakan daun bidara. Ia secara khusus digunakan dalam merawat penyakit-penyakit bersihat rohani seperti gangguan emosi, susah tidur, gangguan makhluk halus dan sihir. Kaedah ini sebenarnya bersumberkan amalan para ulama terdahulu yang menjadikan daun bidara sebagai bahan rawatan utama dalam mengatasi orang yang terkena sihir.
1

View comments

Loading